Berita Milan, Lima Pemain Potensial Pindah ke ‘AC Milan KW’, Galliani Menangis seperti Anak Sapi

Berita Milan, Lima Pemain Potensial Pindah ke AC Milan KW, Galliani Menangis seperti Anak Sapi Kesuksesan AC Monza menembus kasta tertinggi Liga Italia, Serie A menghadirkan konstalasi menarik bagi AC Milan. Bukan apa apa, AC Monza disebut sebut sebagai AC Milan KW.
Disebut begitu lantaran AC Monza dimiliki oleh mantan presiden I Rossoneri , Silvio Berlusconi. Bisnis Monza dalam hal keuangan dan perekrutan pemain juga ditangani sosok yang pernah menjadi ikon Milan, Adriano Galliani sebagai CEO nya. Tim AC Monza dilatih oleh Cristian Brocchi, eks pemain dan juru taktik AC Milan.
Sejumlah mantan pemain AC Milan juga memperkuat pasukan AC Monza. Mereka adalah Kevin Prince Boateng, Gabriel Paletta, dan Mario Balotelli. Dengan sederet 'kesamaan' itu, Monza memang mirip mirip Milan. Kehadirannya di Serie A membuat mereka dinilai menghadirkan persaingan sekaligus simbiosis menarik bagi Milan.
Hal itu terkait kerjasama terkait materi pemain. Monza, dikutip dari laporan Calciomercato, tertarik merekrut sejumlah pemain pelapis AC Milan. Berlaga di kasta teratas, Monza memang dipastikan butuh memperkuat skuad mereka agar tak cuma jadi penggembira.
Bertahan di papan tengah, syukur syukur bisa merangsek ke papan tas, jadi target yang diusung 'Milan KW' ini di Serie A musim depan. Karena itu mereka butuh pemain potensial untuk memperkuat skuad. Hanya, mereka juga mempertimbangkan faktor dana. Mencari pemain yang sesuai kriteria dengan status pinjaman adalah opsi terbaik bagi Monza.
So , dengan pertimbang itu, klub mana lagi yang ideal bagi Monza untuk meminjam pemain selain dari 'kembaran' mereka? Ya, Milan adalah solusi ideal mereka. Sedangkan Milan, memang butuh ruang kompetisi bagi para pemainnya agar diasah menjadi pemain dengan jam terbang memadai ketimbang terus terus jadi cadangan di skuad asuhan Stefano Pioli. Atas dasar mutualisme itu, Adriano Galliani disebut segera bertemu dengan dua petinggi Milan saat ini, Paolo Maldini and Ricky Massara.
Pertemuan dilaporkan akan membahas pemain Milan mana saja yang berpotensi ganti seragam Monza. Laporan itu menyebut, Galliani membidik nama Junior Messias. Sang pemain, meski beberapa kali menjelma menjadi sosok penentu kemenangan Milan musim lalu, cenderung tampil angin anginan.
Kerapnya, Messias memang diplot mengisi peran super sub oleh Pioli. Karena itu, Milan juga ingin memberinya jam bermain yang cukup lewat cara meminjamkannya ke klub lain. Satu hal yang jadi ganjalan, kalau Milan mau 'menyekolahkan' Junior Messias ke klub lain, Monza misalnya, mereka harus lebih dulu memermanenkan status pembelian si pemain dari Crotone. Sebuah hal yang sepertinya bukan masalah bagi Milan jika mereka benar benar berminat.
Selain Messias, ada empat pemain lain dari AC Milan yang diminati Monza, mereka adalah Lorenzo Colombo, Daniel Maldini, Mattia Caldara, dan Matteo Gabbia. Menariknya, para pemain itu adalah para aset muda rossoneri yang memang butuh jam bermain agar bisa matang. Menarik ditunggu apakah hubungan menarik Milan dan Monza ini akan barlanjut pada kabar kepindahan pemain pemain tersebut.
Keberhasilan AC Monza promosi ke Serie A, puncak tertinggi kasta Liga Italia, mendatangkan kebahagiaan luar biasa bagi sang CEO, Adriano Galliani. Monza sukses promosi ke Serie A berkat kemenangan tandang 4 3 atas Pisa pada leg kedua final play off Serie B 2021 2022 di Arena Garibaldi, Senin (30/5/2022) dini hari WIB. Secara agregat, Monza unggul 6 4 atas Pisa setelah sebelumnya dalam laga leg pertama final play off di kandang sendiri, Stadion Brianteo, menuai kemenangan 2 1.
Momen Monza naik kelas ke Serie A begitu menyentuh Adriano Galliani, sang CEO klub beralias Il Biancorossi (Si Merah Putih). “Ibu saya dulu adalah cucu dari Presiden Monza. Dia membawa saya menonton pertandingan,” kata Galliani yang lama mengabdi sebagai tangan kanan Silvio Berlusconi di AC Milan pada 1986 2017. “Monza adalah seluruh hidup saya. Saya berasal dari Monza. Anda tak bisa membayangkan. Secara emosional, ini luar biasa dan gila,” kata Galliani seperti dilansir dari Tuttomercatoweb .
Galliani lantas menceritakan reaksi pertamanya kepada sang Presiden Monza, Silvio Berlusconi, begitu tiket ke Serie A musim depan aman dalam genggaman. Galliani dan Berlusconi adalah duet maut yang nyaris tak terpisahkan. Seusai lama mengabdi bersama AC Milan, kolaborasi mereka berlanjut ke AC Monza mulai 2018.
Proyek yang dicanangkan Berlusconi dan Galliani membuahkan hasil nyata berupa promosi ke kasta tertinggi Liga Italia, hanya enam tahun setelah tim dinyatakan pailit! “Kami berpelukan. Saya menangis seperti anak sapi,” ujar Adriano Galliani. Kebahagiaan Monza adalah kebahagiaan untuk Livorno.
Patut diketahui, Livorno merupakan rival bebuyutan lawan Monza di final play off Serie B, Pisa. Duel Livorno vs Pisa dilabeli tajuk derby della Meloria. Kedua tim itu sama sama berasal dari region Toscana, Italia bagian tengah.
Galliani lantas menceritakan sebuah kisah unik yang terkait rivalitas Livorno dan Pisa, pada saat dirinya makan di restoran milik pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. Sebagai informasi, Allegri adalah pelatih asli Livorno. Peracik taktik yang akrab disapa Max tersebut membuka sebuah restoran di Livorno dengan nama “Oscar”.
Di restoran Allegri, Galliani bersantap siang jelang laga krusial Pisa vs Monza. “Anda tahu di mana Galliani melakukan santap siang? Di restoran Max Allegri di Oscar, Livorno. Saya bahkan tak bisa membayar,” kata Galliani berkisah. “Lalu, seorang wanita lewat dan bilang kepada saya ‘Ayolah’. Saya berkata ‘Anda dari Monza?’,” ujar Galliani.
“Bukan, bukan, saya dari Livorno,” kata Galliani menirukan ucapan wanita yang ditemuinya. Kendati Monza akhirnya memberikan kebahagiaan juga buat Livorno, Galliani angkat topi terhadap perjuangan Pisa. “Pisa berjuang, kami meraih poin serupa dan dalam final satu tim menang dan yang lain kalah. Mereka juga bisa sukses,” kata Galliani.
Sebelum masuk babak play off, Pisa dan Monza menutup musim Serie B 2021 2022 dengan beriringan di tangga ketiga dan keempat klasemen. Kedua tim menorehkan poin identik, yakni 67.