Lima Pemain Timnas Indonesia yang Bersinar Dipoles Shin Tae-yong, Dulu Tak Dilirik Simon McMenemy
Lima Pemain Timnas Indonesia yang Bersinar Dipoles Shin Tae yong, Dulu Tak Dilirik Simon McMenemy Kebijakan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae yong, yang mengutamakan para pemain muda menghadirkan regenerasi pemain di skuad Garuda. Para pemain muda itu terbukti mampu bersinar dan digadang bakal jadi tulang punggung Timnas Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.
Regenerasi di Timnas Indonesia oleh Shin Tae yong dianggap terbilang berhasil jika dibandingkan dengan era kepelatihan Simon McMenemy. Timnas Indonesia digadang gadang akan kembali menjadi raksasa Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini tak lain karena kemampuan pelatih Shin Tae yong dalam skuad timnas Indonesia.
Juru taktik asal Korea Selatan itu mengorbitkan pemain pemain muda untuk memperkuat timnas Indonesia. Ini berbanding jauh dengan era kepelatihan Simon McMenemy di timnas Indonesia pada 2019. Kala itu, Simon yang memimpin timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2022 banyak memanggil pemain senior.
Dilansir Bolanas, berikut rangkuman lima pemain yang dulu sama sekali tak dilirik Simon McMenemy dan kini bersinar di timnas Indonesia. Potensi Asnawi Mangkualam sebenarnya sudah terlihat sejak memperkuat timnas U 19 Indonesia. Ia juga sempat menghiasi skuad timnas Indonesia era Luis Milla di Asian Games 2018.
Namun, eks pemain PSM Makassar itu justru tak dilirik untuk memperkuat timnas era Simon McMenemy. Kini bersama Shin Tae yong, Asnawi Mangkualam disalurkan untuk bermain di Liga Korea Selatan 2 bersama Ansan Greeners. Imbasnya Asnawi menjadi pemain kunci di timnas Indonesia senior dan ditunjuk menjadi kapten.
Saat ini Asnawi yang menempati posisi bek sayap kanan sedang mendapat latihan khusus dari pelatih Ansan Greeners,Cho Min kook, untuk menjadi penyerang. "Shin Tae yong anaknya saya sandera di sini. Belakangan ini saya kasih dia private lesson untuk Shin Jae hyuk," kata Cho Min kook. "Jadi, Shin Tae yong juga harus urus Asnawi dengan bagus. Shin Tae yong saya mengurus anakmu di sini, Anda harus balas budi," katanya.
"Bercanda…. Saya sangat bangga dengan Shin Tae yong karena dia bisa membawa Indonesia sampai ke final Piala AFF," ucap Cho Min kook. Bek sayap kiri PSIS Semarang ini menjelma jadi pemain potensial di tangan Shin Tae yong. Arhan mulai masuk ke skuad utama timnas Indonesia sejak Kualifikasi Piala Dunia 2022 tahun lalu.
Di Piala AFF, Pratama Arhan juga menjadi sosok tak tergantikan bagi timnas Indonesia. Legenda Singapura, Baihakki Khaizan, mengakui jika Arhan layak menembus pasar Asia. "Dik, kamu ini bakal jadi pemain kelas di Asia dik," tulis Baihakki di media sosial sembari memasang foto Pratama Arhan.
"Jaga diri kamu baik baik, main di luar jika bisa untuk tingkat lagi pengalaman. Luarbiasa," imbuhnya. Kemampuan Arhan melakukan lemparan ke dalam menjadi senjata mematikan timnas Indonesia. Hal itu sudah terbukti ketika timnas Indonesia membungkam Timor Leste pada FIFA Matchday dengan skor 4 1.
Salah satu gol timnas tercipta lewat lemparan ke dalam Arhan yang gagal diantisipasi dengan baik oleh kiper Timor Leste. Selanjutnya, pemain berusia 20 tahun itu ingin meningkatkan performanya dengan bermain di luar negeri seperti Asnawi. "Saya yang penting ke luar negeri untuk untuk mencari pengalaman. Kalau soal pilihan negara, itu tergantung saran dari pelatih," kata Pratama Arhan.
"Saya ikut arahannya saja. Saya juga sudah bicara dengan pelatih Shin Tae yong," imbuhnya. Satu tim dengan Arhan di PSIS, Dewangga juga menjadi pemain andalan Shin Tae yong di pertahanan timnas Indonesia. Di mata pecinta sepak bola Tanah Air, Dewa dinilai memiliki keahlian di atas rata rata pemain lokal Indonesia.
Tak hanya piawai dalam menghalau bola, Dewangga juga memiliki keahlian dalam build up dari pertahanan. Dewangga kabarnya mulai dilirik klub luar negeri berkat penampilan apiknya di Piala AFF 2020. Bek 20 tahun itu juga disebut sebut telah menerima pinangan klub Thailand.
"Saya terima tawaran klub Liga 1 Thailand. Rencana mulai Agustus tahun ini. Saya juga akan ngobrol dengan manajemen PSIS," ucap Dewangga saat berkundung ke Universitas Semarang. Meski tak banyak dielukan oleh pendukung timnas Indonesia, Ricky Kambuaya sejatinya menjadi sosok sentral dalam permaianan ala Shin Tae yong. Hal ini diakui oleh Nadeo Argawinata dan eks pelatih futsal Indonesia, Justinus Lhaksana.
"Versi saya pemain terbaik, Ricky Kambuaya sih, Persebaya. Karena saya suka orang yang tidak kelihatan kerjanya, tetapi sebenarnya dia membantu tim," tutur Nadeo selepas Piala AFF 2020. "Saya berpikir, apa yang terjadi kalau timnas main tanpa Ricky Kambuaya," ucap Coach Justin. Terbukti gelandang Persebaya Surabaya itu berperan penting dalam dua kemenangan timnas atas Timor Leste di FIFA Matchday 27 dan 30 Januari 2022.
Pemain berusia 25 tahun itu mencetak masing masing satu gol dalam dua laga tersebut. Seperti dua juniornya, Kambuaya tak menampik hasrat berkarier di luar negeri. "Kalau memang ada peluang dibawa Coach Shin (Shin Tae yong) keluar dan itu baik untuk karier saya, pastinya saya mau ikut itu," kata Ricky Kambuaya.
Pemanggilan Witan Sulaeman memberi dampak positif di lini serang timnas Indonesia. Fleksibilitas Witan yang bisa mengisi posisi penyerang bayangan dan winger menjadi nilai tambahan. Di Piala AFF, Witan telah menunjukkan kemampuannya dalam membangun serangan.
Witan menjadi raja assist di Piala AFF dengan catatan 5 assist untuk tim Garuda. Ia mengungguli tiga pemain Thailand yakni Narubadin Weerawatnodom, Supachok Sarachat, dan Worachit Kanitsribampen. Selepas Piala AFF, Witan kembali direkrut oleh FK Senica dari Lechia Gdansk.
Winger berusia 20 tahun itu diduetkan dengan sesama pemain Indonesia Egy Maulana Vikri. Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 (2019) Racikan Simon McMenemy : Kiper:
Andritany Ardhiasa (Persija Jakarta) Awan Setho (Bhayangkara FC) Angga Saputra (PS Tira Persikabo) Belakang: Ricky Fajrin (Bali United) Hansamu Yama (Persebaya Surabaya) Otavio Dutra (Persebaya Surabaya) Yanto Basna (Sukhothai) Yustinus Pae (Persipura Jayapura) Johan Alfarizi (Arema FC) Andika Wijaya (Bali United) Victor Igbonefo (PTT Rayong)
Tengah: Andik Vermansah (Madura United) Evan Dimas (Barito Putera) Rizky Pora (Barito Putera) Manahati Lestusen (PS Tira Persikabo) Rizky Pellu (PSM Makassar) Stefano Lilipaly (Bali United) Zulfiandi (Madura United) Irfan Jaya (Persebaya Surabaya) Greg Nwokolo (Madura United) Depan:
Ferdinand Sinaga (PSM Makassar) Beto Goncalves (Madura United) Osas Saha (PS Tira Persikabo) Kiper: 1. Muhamad Riyandi, Barito Putera 2. Nadeo Arga Winata, Bali United 3. Ernando Ari Sutaryadi, Persebaya 4. Syahrul Trisna Fadillah, Tira Persikabo
Bek: 5. Fachruddin Aryanto, Madura United 6. Victor Chukwuekezie Igbonefo, Persib 7. Ryuji Utomo Prabowo, Penang FC 8. Alfeandra Dewangga Santosa, PSIS 9. Elkan William Tio Baggott, Ipswich Town 10. Pratama Arhan Alif Rifai, PSIS 11. Moh. Edo Febriansah, Persita 12. Rizky Ridho Ramadhani, Persebaya 13. Rizky Dwi Febrianto, Arema FC 14. Asnawi Mangkualam, Ansan Greeners 15. Marckho Sandi Merauje, Borneo FC Tengah:
16. Evan Dimas Darmono, Bhayangkara FC 17. I Kadek Agung Widnyana Putra, Bali United 18. Rachmat Irianto, Persebaya 19. Ahmad Agung Setia Budi, Persik Kediri 20. Ricky Richardo Kambuaya, Persebaya 21. Syahrian Abimanyu, Johor Darul Tazim 22. Irfan Samaling Kumi, PSS Sleman 23. Ramai Melvin Rumakiek, Persipura 24. Witan Sulaeman, Lechia Gdanks 25. Egy Maulana Vikri, FK Senica 26. Yabes Roni Malaifani, Bali United Depan: 27. Kushedya Hari Yudo, Arema FC 28. Dedik Setiawan, Arema FC 29. Hanis Saghara Putra, Tira Persikabo 30. Ezra Harm Ruud Walian, Persib