Cerita Bocah di Lombok Hilang 1,5 Tahun, Ternyata Dibawa Difabel ‘Berkelana’ Hingga ke Jateng
Tak ada yang menyangka, Mohammad Faris Alga (9) yang dinyatakan hilang selama 17 bulan lalu atau 1,5 tahun sejak September 2020 akhirnya ditemukan dalam kondisi sehat wal afiat. Faris ditemukan oleh seorang anggota Brimob Lombok Tengah, Brigadir Safi’i Apriadi sekitar 20 kilometer dari rumah bocah itu. Faris ditemukan di Sirkuit Mandalika yang terletak di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Sementara Faris berasal dari Dusun Selak, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah. Faris ditemukan pada Jumat (7/1/2022) petang bersama teman satu kampung, Narep, seorang penyandang disabilitas. Selama Faris menghilang, keluarga ternyata sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan bocah 9 tahun itu.
Namun usaha mereka sia sia. Kakek Faris, Amaq Melaye mengatakan, usai Faris menghilang, seluruh keluarga panik. Upaya mencari dengan mengerahkan seluruh anggota keluarga bahkan tetangga tidak berhasil.
Lebih lebih dukun dengan berbagai macam ajian. "Cucu saya tetap tidak ditemukan, lebih dari 26 dukun saya pakai," kata Melaye ketika ditemui anggota Brimob Lombok Tengah, Sabtu (8/1/2022) petang. Pihak keluarga Faris pun pasrah.
Menurut mereka, Faris sudah dinyatakan hilang selamanya. Dalam bahasa adat Sasak, Melaye mengungkapkan rasa syukurnya atas ditemukannya kembali Faris. "Kalau tidak ditemukan Bapak Brimob, mungkin cucu saya sudah tidak ditemukan," kata Melaye.
Melaye mengatakan, Narep adalah tetangga Faris. Narep umurnya sudah dewasa tapi lebih suka bermain dengan anak anak. Faris sangat dirindukan keluarganya sejak tidak kembali usai bermain pada suatu sore di bulan September 2020.
Faris ditemukan sejauh 20 kilometer dari rumahnya setelah berkelana jauh hingga ke Pulau Jawa. Faris mengaku dirinya dibawa temannya, Narep bahkan sampai jauh. Melanglang buana sampai Jawa Tengah dengan menumpang truk.
Selama petualangannya bersama Narep, Faris juga kerap berjalan kaki tidak tentu tujuan. Bahkan sampai bekerja serabutan demi bisa makan. "Kadang jual pete, bersihkan taman," kata Faris yang sudah berada dalam pelukan kakeknya, Amaq Melaye.
Dari hasil itu Faris dan Narep mencukupi kebutuhan makannya. Untuk sekadar bisa berjalan berkelana lagi. Tempat mereka tidur pun asal ada atap.
Faris dan Narep juga sering mencari rumah kosong untuk sekadar dipakai tidur melewati malam. Adalah seorang anggota Brimob Lombok Tengah yang menemukan Faris dan Narep di pinggiran lintasan Sirkuit Mandalika. Sirkuit Mandalika ini dalam waktu dua bulan akan menggelar balapan MotoGP seri Indonesia pada 18 20 Maret 2022.
Kini sirkuit sepanjang 4,31 kilometer ini sedang bersolek dengan berbagai proyek peningkatan fasilitas yang membuat area ini ramai. Sebelum itu, Sirkuti Mandalika berkarakter cepat yang memiliki 16 tikungan ini akan menyambut tes pramusim resmi untuk kelas MotoGP pada 11 13 Februari 2022 mendatang. Faris ditemukan saat sedang terbaring lemas di tepi lintasan sirkuit dengan aspal paling canggih di dunia itu.
Faris ditemukan oleh seorang anggota Brimob Lombok Tengah, Brigadir Safi’i Apriadi. Saaat itu Jumat (7/1/2022) sekira pukul 19.00 Wita, Safi’i sedang bertugas menjaga Sirkuit Mandalika. Safi’i menceritakan bagaimana jalan takdir membuatnya menemukan anak hilang ini.
Dia saat itu sedang patroli malam seperti hari hari biasanya. Safi’i lalu melihat Faris bersama temannya, Narep. Narep, adalah seorang difabel.
Pertama kali melihat Narep, Safi’i pangling. "Dia teman masa kecil saya, tetangga satu desa tapi beda kampung," kata Safi’i. Safi’i spontan langsung merangkul keduanya.
Ingatan Safi’i lalu kembali ke tahun 2020. "Saya ingat di desa saya ada anak yang hilang, mirip dengan Faris ini," ucapnya. Safi’i lalu mengajak Faris dan Narep makan malam.
Dalam waktu bersamaan, Safi’i mencari cari nomor kontak warga Dusun Selak dari warga di kampungnya. Akhirnya dia menemukan fakta bahwa benar Faris adalah anak yang hilang sejak 1,5 tahun silam. Dia memohon izin kepada komandannya untuk meninggalkan tugas demi mengantar Faris dan Narep pulang.
Pihak keluarga girang bukan kepalang. Faris yang sudah dicari ke seantero desa akhirnya kembali pulang. Dalam keadaan sehat tanpa kekurangan.
"Bahwa benar Faris ini adalah bocah yang hilang 17 bulan lalu, atau sekitar bulan September 2020," kata Safi’i. Danki Brimob Lombok Tengah AKP Sando Dwi Rahadian mengatakan, pihaknya mengembalikan Faris kepada keluarganya untuk mendapat pengasuhan kembali. "Sudah diserahkan ke pihak keluarga," ucapnya.
Komandan Kompi Brimob Lombok Tengah AKP Sandro Dwi Rahadian mengatakan, pihak keluarga memilih tidak menempuh jalur hukum terhadap Narep. "Sudah diselesaikan secara kekeluargaan karena mengingat Narep ini memiliki kondisi psikis yang berbeda dibanding orang lainnya," kata Sandro. Dalam kesempatan mengunjungi keluarga Faris, Sandro mengimbau masyarakat untuk semakin waspada mengawasi anaknya.
Mengingat kerawanan penculikan anak yang tanpa pemantauan orang tua ataupun keluarga bisa terjadi. "Awasi anak anak kita, jangan sampai lalai, baik terhadap keluarga, teman ataupun siapa saja," kata Sandro. Sebagai tanda syukur, Sandro dan anggotanya memberikan santunan kepada keluarga Faris.